Selasa, 29 Oktober 2019

Lingkungan Sosial Budaya Terhadap Negosiasi Bisnis

ASPEK DASAR BUDAYA

Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
1.        Pandangan Ahli Antropologi

Seperti diutarakan oleh Ruth Benedict dalam karya klasiknya berjudul The Chrysanthemum and the Sword, tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang , cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannnya di dunia ini. Tidak masalah jika tindakan dan opini dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain. Pemasar global yang berhasil harus memahami pengalaman manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui proses empati budaya.
2.        Budaya Konteks Tinggi dan Rendah

Edward T. Hall menyarankan konsep konteks tinggi dan rendah sebagai salah satu cara untuk memahami orientasi budaya yang berbeda. Dalam budaya konteks rendah, pesan nyata; kata-kata membawa sebagian besar informasi dalam komunikasi. Dalam budaya konteks tinggi, tidak terlalu banyak informasi berada dalam pesan verbal. Jepang, Saudi Arabia, dan budaya konteks tinggi lainnya sangat menekankan pada nilai dan posisi atau kedudukan seseorang di masyarakat. Dalam budaya ini, pinjaman dari bank lebih mungkin didasarkan pada siapa Anda daripada analisis formal laporan keuangan. Dalam budaya konteks rendah seperti Amerika Serikat, Swis, atau Jerman, persetujuan dibuat dengan informasi yang jauh lebih sedikit mengenai karakter, latar belakang, dan nilai-nilai. Keputusan lebih didasarkan pada fakta dan angka dalam permintaan pinjaman.

3.        Komunikasi dan Negosiasi

Jika bahasa dan budaya berubah, ada tantangan tambahan dalam komunikasi. Misalnya, “ya” dan “tidak” dipergunakan dengan cara yang berbeda antara Negara Jepang dan Negara barat. Hal ini menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman. Dalam bahasa inggris jawaban “ya” atau “tidak” atas sebuah pertanyaan didasarkan pada apakah jawabannya mengiyakan atau menolak. Dalam bahasa Jepang, tidak demikian. Jawaban “ya” atau “tidak” dapat dipergunakan untuk jawaban yang membenarkan atau menolak pertanyaan tadi.

4.        Perilaku Sosial

Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan yang mempunyai arti yang berbeda-beda di dalam budaya lain. Sebagai contoh, orang Amerika umumnya menganggap tidak sopan jika makanan di atas piring membubung, membuat keributan ketika sedang makan, dan bersendawa. Namun sejumlah masyarakat Cina merasa bahwa merupakan hal yang sopan jika mengambil setiap porsi makanan yang dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya dengan bersendawa.
Perilaku sosial lainnya, jika tidak diketahui, akan merugikan bagi pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab Saudi, merupakan penghinaan jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang kesehatan suami/istri.
5.        Sosialisasi Antar-Budaya

Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan, tindakan, dan alasan-alasan di balik perilaku-perilaku yang ada. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan toilet mungkin berada dalam ruang yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa ini adalah norma yang berlaku di dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu tidak higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu tidak higienis. Di banyak budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka.


NEGOSIASI

Negosiasi merupakan salah satu bentuk manajemen konflik selain mediasi dan dialog. Negosiasi lebih menekankan pada adanya pertukaran usulan yang ditujukan untuk meminimalisir perbedaan akibat adanya ketidaksesuaian tujuan yang dialami para anggota dengan cara menciptakan sebuah kesepakatan. Umumnya, negosiasi dapat kita temui dalam berbagai bidang kehidupan seperti proses transaksi antara penjual dan pembeli, perjanjian bisnis, interaksi antara pihak manajemen dan buruh dalam sebuah perusahaan, hubungan pernikahan, situasi penyanderaan, kerusakan lingkungan, dan lain-lain.


JENIS-JENIS PRODUK
1.        Produk Konsumsi
Yaitu produk yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir, jadi konsumen membeli lalu digunakan langsung sehingga tidak dijual kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat digolongkan menjadi tiga bagian diantaranya:
·         Produk kebutuhan sehari-hari.
·         Produk belanjaan.
·         Produk khusus.
2.        Produk Industri
Yaitu produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan dijual kembali atau digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi sehingga menghasilkan barang lain. Jadi intinya barang/produk industri digunakan untuk proses produksi, diantaranya yaitu:
·         Materials and parts “bahan baku dan suku cadang”
·         Capital items “barang modal”
·         Supplies and services “perlengkapan dan layanan bisnis”


Route map PT Pratama Jaya Perkasa dari tema lingkungan sosial budaya dalam negosiasi bisnis




Berikut merupakan pentingnya komunikasi antar budaya dalam bisnis:

1.        Menyatukan Perbedaan Budaya pada Setiap Perusahaan
Komunikasi antar budaya memiliki peranan yang penting dalam dunia bisnis salah satunya adalah untuk menyatukan perbedaan budaya pada setiap perusahaan. Komunikasi tersebut berfungsi sebagai pengetahuan seseorang dalam sebuah perusahaan untuk menghadapi budaya yang ada pada perusahaan lain. Setiap perusahaan memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

2.        Meningkatkan Komunikasi Lintas Budaya
Suatu perusahaan memiliki banyak karyawan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Oleh karena itu, komunikasi antar budaya menjadi penting untuk meningkatkan komunikasi antar budaya dalam diri seseorang maupun perusahaan tersebut.

3.        Meningkatkan Kerjasama dalam Tim
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa setiap perusahaan memiliki karyawan yang berbeda latar belakang budayanya. Tujuan utama dalam sebuah perusahaan adalah untuk mencapai kesuksesan bersama. Oleh karena itu, latar belakang karyawan yang multi budaya ini sering menimbulkan permasalahan seperti kesalahpahaman pada saat bertugas. Komunikasi antar budaya menjadi solusi untuk memahami masing-masing karakter budaya karyawan tersebut demi menciptakan kerjasama yang baik dalam tim dan untuk mewujudkan kesuksesan bersama.

4.        Sebagai Proses Negosiasi
Bisnis tidak hanya dilakukan di dunia domestik saja, tetapi bisnis yang maju telah mencapai seluruh dunia. Komunikasi antar budaya menjadi kunci utama untuk berbisnis di luar negeri. Selain itu, komunikasi antar budaya juga dilakukan di dalam dunia domestik sebagai proses negosiasi dengan perusahaan lain yang ingin menjalin kerjasama. Dengan komunikasi antar budaya tersebut perusahaan lain dapat menilai kapabilitas perusahaan yang mengajukan kerjasama tersebut.

5.        Menjalin Keharmonisan Antar Perusahaan
Dunia bisnis tentu berhubungan dengan perusahaan-perusahaan besar termasuk perusahaan domestik dan luar negeri. Komunikasi antar budaya menjadi alternatif perusahaan untuk menjalin keharmonisan atau hubungan baik dengan perusahaan lain. Perbedaan budaya yang ada dalam sebuah perusahaan harus dipahami dengan baik melalui komunikasi antar budaya mulai dari peran dan status, nilai-nilai sosial, norma, dan gaya komunikasi. Hal ini menjadi penting untuk menjalin keharmonisan dalam kerjasama dengan perusahaan lain.

6.        Membuka Peluang Kerjasama dengan Perusahaan Asing
Perusahaan di negara ini telah memasuki pemasaran global, dimana perusahaan tidak hanya bekerja sama dengan perusahaan tanah air saja tetapi sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan bonafit yang ada di luar negeri. Fungsi dari komunikasi antar budaya adalah memberikan pemahaman kepada sebuah perusahaan tentang kebudayaan-kebuadayaan dari perusahaan asing, sehingga perusahaan tersebut dapat membuka peluang kerjasama dengan perusahaan asing lainnya.

7.        Untuk Mengambil Keputusan
Seorang pemimpin memiliki wewenang untuk membuat peraturan-peraturan dalam sebuah perusahaan. Seorang pemimpin wajib mengetahui kebudayaan yang ada dalam perusahaannya karena orang-orang yang berada dalam perusahaan tersebut memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. Cara yang tepat untuk memahami budaya tersebut adalah menggunakan komunikasi antar budaya.
Komunikasi antar budaya tidak hanya memahami kebudayaan seperti ras, agama, dan kebudayaan lainnya yang sakral tetapi kebudayaan di sini juga menyangkut kebudayaan berupa peranan, status, nilai sosial, dan lain sebagainya. Hal ini memudahkan seorang pemimpin untuk mengambil sebuah keputusan dalam perusahaan.

8.        Mengetahui Karakter Seseorang
Komunikasi antar budaya dalam dunia bisnis sangat penting untuk mengetahui karakter seseorang. Misalnya, ketika seseorang bawahan yang ingin bertemu dengan atasan biasanya menggunakan pakaian yang rapih, mimik muka tersenyum, berbicara sopan, dan tata karma lainnya. Hal ini sudah menjadi budaya dalam dunia bisnis. Ketika ada orang yang melanggar aturan tersebut terkesan tidak sopan bahkan bisa berdampak buruk pada nilai-nilai sosial

9.        Mencegah Etnosentrisme
Budaya berkaitan dengan etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu pandangan dari individu tentang individu lain yang beranggapan bahwa kebudayaannya lebih baik dibandingkan dengan kebudayaan individu lain. Orang yang etnosentrisme biasanya tidak memiliki wawasan yang luas akan budaya dan dalam dirinya tidak ada rasa toleransi atau saling menghargai. Komunikasi antar budaya yang berfungsi sebagai pengetahuan ini dapat mencegah timbulnya etnosetrisme dalam diri seseorang dalam sebuah perusahaan.

10.    Kinerja Kerja Perusahaan
Kebudayaan yang beragama dalam sebuah perusahaan dinilai kreatif karena setiap sumber daya manusia dapat berinovasi dengan pola pikir yang berbeda-beda. Komunikasi antar budaya menjadi penting untuk kinerja kerja di perusahaan mulai dari tahap produksi, distribusi, dan keuangan. Budaya seperti kejujuran, disiplin, mudah beradaptasi, dan budaya lainnya inilah yang memberikan kesuksesan dalam dunia bisnis.


HUKUM INTERNASIONAL

Hukum Internasional dapat di definisikan sebagai peraturan dan prinsip-prinsip yang dipandang sebagai  mengikat oleh berbagai negara dan bangsa. Hal ini menonjolkan dua karakterristik unik dari hukum internasional. Bidang bidang yang telah mempunyai hukum tertulis selalu menjadi milik masing-masing negara dan bangsa- bangsa hak milik, perdagangan, imigrasi, dan sebagainya dan hukum itu sekarang ada hanya sejauh masing-masing negara bersedia menyerahkan hak mereka dalam bidang ini. Bahkan saat ini sangat sedikit yang dapat dilakukan suatu bangsa bila negara yang lain menolak menyerahkan arbitrasi atau untuk mengakui pengadilan yang tidak memihak terhadapnya. Kekurangan ini makin diperbesar oleh sifat kedua dari hukum internasional, yaitu kelangkaan kerangka kerja hukum dan administrasi internasional yang memadai atau badan yang membentuk dasar dari sistem legal internasional yang benar- benar lengkap.

Dalam situisi seperti ini pemasar global menghadapi banyak lingkungan legal. Mereka akan menyadari bahwa kalau hanya menemukan apa arti hukum atau hukum siapa yang berlaku, dalam situasi tersebut merupakan tugas yang sukar. Pertama, hukum dari berbagai negara, peraturan dan adat setempat harus diidentifikasikan. Kemudian semuanya diputuskan apakah cukup banyak negara yang benar-benar mematuhi peraturan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dianggap mengikat.

Pada kodifikasi inni mungkin dapat ditambahkan peraturan dari Permanent Court if International Justice (1920-1945); the International Court of Justice, yang didirikan pada tahun 1946; dan hasil berbagai organisasi dan konferensi lain, misalnya Konferensi Jenewa mengenai Hukum Laut, yang dimulai tahun 1958 dan masih bertemu secara teratur.


ORGANISASI KAWASAN

Organisasi Internasional (OI) yang beranggotakan beberapa negara dan mencakup badan Geopolitik yang operasinya tidak memandang batas negara bangsa. Keanggotannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir perang dunia II serta fragmentasi dalam globalisasi. Sebagian besar OK bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti perserikatan bangsa-bangsa. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotannya yang lebih terbatas.


LISENSI

Lisensi secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerimalisensiuntuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan.

Pihak yang menjual atau memberikan lisensi biasa disebut dengan Licensor (pemberi lisensi) dan pihak yang menerima lisensi disebut dengan Licensee (penerima lisensi). Makna lisensi secara tidak langsung sudah bergeser ke arah “penjualan” izin untuk mempergunakan paten, hak atas merek (khususnya merek dagang) atau teknologi (di luar perlindungan paten = rahasia dagang) kepada pihak lain.

Macam Macam Lisensi

Berbicara mengenai macam macam lisensi, dalam praktek pemberian lisensi terdapat dua macam lisensi yaitu :

1.     Lisensi umum yang dimaksud dengan lisensi (umum) adalah lisensi yang dikenal secara luas dalam praktek, yang melibatkan suatu bentuk negosiasi antara pembeli lisensi dan penerima lisensi.

2.     Lisensi paksa, lisensi wajib, (lisensi wajib, lisensi non sukarela, penggunaan lain tanpa otorisasi dari pemegang hak).


ANTITRUST

Undang-undang antitrust (anti monopoli) ada untuk melawan praktik bisnis terbatas di Amerika Serikat dan di negara lain. Praktik bisnis terbatas didefinisikan sebagai penetapan harga, membatasi produksi, alokasi pasar, pengekangan teknologi, atau berbagai skema lain yang diberlakukan dengan tujuan khusus untuk menghindari persaingan.

Undang-undang antitrust, suatu peraturan yang diundangkan pada abad ke-19 di A.S. Pada zaman “krisis kepercayaan”, dimaksudkan untuk mempertahankan persaingan bebas dengan membatasi konsentrasi kekuatan ekonomi. Sudah lama menjadi bagian dari lingkungan legal A.S., undang-undang ini sekarang dirasakan semakin penting juga di luar Amerika Serikat. Misalnya, Komisi Masyarakat Eropa melarang perjanjian dan praktik yang menghalangi, membatasi, dan mendistorsi persaingan. Klausul perdagangan antarnegara dari perjanjian termasuk perdagangan dengan negara ketiga, sehingga sebuah perusahaan harus waspada terhadap tingkah laku afiliasinya.


Contoh perusahaan yang mendapat lisensi dari negara asing:

1.        Yakult yang ada di Indonesia mendapat license shirota strain ,jepang
2.        Starbucks yang ada di Indonesia mendapat licensee Starbucks, Washington
3.        Toyota Astra Indonesia mendapat lisensi dari Toyota di Jepang
4.        Aqua Produk air mineral yang berada di bawah Lisensi Danone


Daftar Pustaka:

Senin, 07 Oktober 2019

KARAKTERISTIK PASAR INDUSTRI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
        Struktur pasar secara sederhana merupakan kumpulan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi di pasar. Struktur pasar ditentukan oleh berbagai faktor seperti jumlah penjual dan pembeli, pangsa pasar, tingkat penguasaan teknologi, elastisitas permintaan terhadap suatu produk, lokasi, hambatan masuk pasar (entry barrier), tingkat efisiensi serta beberapa faktor lainnya. Jenis struktur pasar bervariasi, namun pada dasarnya bisa dikelompokkan ke dalam dua bentuk pasar yang berbeda secara ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik (Bressler dan King, 1970 dalam Bierley et al., 1996).
      Struktur pasar mempengaruhi kemampuan produsen atau pedagang dalam pembentukan harga. Produsen/pedagang tidak mempunyai kekuatan untuk membentuk/mempengaruhi harga pada pasar persaingan sempurna (kompetitif), semua pelaku pasar bertindak sebagai price taker. Namun kemampuan untuk mempengaruhi harga tersebut muncul ketika struktur pasarnya tidak sempurna, bahkan produsen/pedagang dapat bertindak sebagai pembentuk harga (price maker) jika struktur pasarnya monopoli. Berbagi studi empiris menunjukkan bahwa struktur pasar komoditas pertanian tidak sempurna sehingga pedagang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar (Tjahjono et al., 2008).

         Sektor industri merupakan sektor penting dalam sebuah negara. Keunggulan sektor industri akan didapat nilai tambah yang tinggi dengan tujuan untuk membuat kesejahteraan masyarakat secara ekonomi lebih cepat terwujud sehingga sektor industry dipandang sebagai sektor yang memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Sedangkan masalah lokasi dari setiap kegiatan produksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam kegiatan pembangunan karena konsep tata ruang ekonomi merupakan suatu hal sangat penting dalam studi pengembangan wilayah. (Arifin, 2006).


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Karakteristik Pasar Industri

NO
DILIHAT DARI SEGI
KARAKTERISTIK
1.
STRUKTUR PEMASARAN & PERMINTAAN
·     Jumlah pembeli lebih sedikit tapi lebih besar
·     Pelanggan terkonsentrasi secara geografis
·     Permintaan pembeli berasal dari permintaan konsumen akhir
·     Permintaan di pasar industri lebih tidak elastik (inelastic) terhadap perubahan harga dalam jangka pendek
·     Permintaan di pasar industri lebih cepat berfluktuasi

2.
SIFAT UNIT PEMBELIAN
·     Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli
·     Pembelian di pasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih profesional

3.
JENIS KEPUTUSAN & PROSES KEPUTUSAN
·     Pembeli di pasar industri menghadapi keputusan yang lebih kompleks
·     Proses pembelian di pasar industri lebih formal
·     Dalam pembelian di pasar industri, pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan erat jangka panjang

4.
KARAKTERISTIK LAIN
·     Pembeli di pasar industri seringkali membeli langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang besar
·     Pembeli di pasar industri seringkali mempraktekkan imbal beli, membeli dari pemasok yang juga membeli dari mereka
·     Pembeli di pasar industri seringkali menyewa peralatan bukannya membeli langsung




BAB III
ANALISIS

3.1 Aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar 
   3.1.1  Pusat pembelian yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian.
   3.1.2   Proses pengambilan keputusan pembelian.

·          Pasar Bisnis (Business Market) memiliki beberapa karakteristik
1.        Pasar industri mengandung pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar dibandingkan pemasar konsumen.
2.        Pembeliannya lebih besar : Beberapa perusahaan besar melakukan hampir seluruh pembelian dalam industri-industri seperti mesin pesawat terbang dan alat pertahanan. 
3.        Pelanggan di pasar industri lebih berorientasi secara geografis : Konsentrasi geografis produsen itu membantu menurunkan biaya penjualan. Pada saat yang sama, para pemasar bisnis perlu memantau perpindahan industri-industri tertentu ke wilayah lain.
4.        Permintaan turunan : Permintaan atas barang bisnis benar-benar berasal dari permintaan atas barang konsumsi. Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara dekat memantau pola pembelian konsumen akhir.
5.        Pembelian professional : Barang bisnis dibeli oleh agen (petugas) pembelian yang terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan persyaratan pembelian organisasi. Banyak instrumen pembelian, contohnya : permintaan harga atas produk yang akan dipesan, proposal pembelian, dan kontrak pembelian tidak ditemukan dalam pembelian konsumen. 
6.        Permintaannya berfluktuasi : Permintaan atas barang dan jasa bisnis cenderung lebih mudah berubah-ubah dibandingkan dengan permintaan atas barang dan jasa konsumsi. Prosentase tertentu peningkatan permintaan konsumen dapat menyebabkan prosentase peningkatan permintaan yang jauh lebih besar atas pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi output tambahan.
7.        Permintaan di banyak pasar industri lebih tidak elastis atau tidak terpengaruh oleh perubahan harga dalam jangka pendek. 
8.        Dalam pembelian di pasar industri, pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan erat dalam jangka panjang. 
9.        Pembeli di pasar industri seringkali langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang besar. 
10.    Pembeli di pasar industri seringkali menyewa peralatan, bukannya membeli langsung.

3.2 Karakteristik Industri
Ukuran perusahaan (size) merupakan salah satu variabel yang banyak digunakan untuk  menjelaskan  mengenai  variasi  pengungkapan  dalam  laporan  tahunan  perusahaan (Sembiring,   2005).perusahaan   besar   mempunyai   biaya   informasi   yang   rendah, perusahaan  besar  juga  mempunyai  kompleksitas  dan  dasar  pemilikan  yang  lebih  luas dibanding perusahaan kecil.

3.3. Karakteristik Tambahan dari Pembelian Industri
   3.3.1  Pembelian langsung
Pembeli industri sering membeli lansung dari produsen daripada melewati perantara, terutama untuk barang-barang yang dari segi teknisnya rumit atau mahal.

   3.3.2   Timbal balik
Pembeli industri tidak jarang memilih pembekal yang juga membeli sesuatu dari mereka. Contoh dari timbal balik ini ialah pabrik kertas yang membeli bahan- bahan kimia dari perusahaan yang membeli kertasnya juga. Di Amerika Serikat cara timbal balik yang dilakukan agar mencegah persaingan dengan cara- cara yang tidak adil, dilarang oleh Komisi Perdagangan Federal dan Divisi antitrust dalam Departemen Kehakiman

   3.3.3  Sewa beli (leasing)
Saat ini pembeli industri semakin beralih dari membeli ke sistem sewa beli atau leasing. Hal ini banyak dilakukan untuk computer, mesin- mesin sepatu, mesin kemasan, peralatan berat, truk, mobil dan sebagainya. Pihak yang meminjam ( Lessee ) mendapat banyak manfaat seperti misalnya memiliki modal yang lebih mudah diperoleh, mendapatkan barang yang terbaru, jasa terbaik dan juga keringanan pajak.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Aminursita, Faisal Abdullah. 2018. Identifikasi struktur pasar pada industri keramik di kota malang. Jurnal Ilmu Ekonomi. Vol 2 Jilid 3.
Journal of Rural and Development. Vol 4 No 1. Februari 2013.
            Rahayu, Endang Siti. 2013. Analisis struktur pasar (market structure) jagung di kabupaten grobogan.
https://sahrul-ti.blogspot.com/2014/09/makalah-manajemen-pemasaran.html
https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/01/makalah-akuntansi-pasar-bisnis.html

STRATEGI DALAM MEMASUKI PASAR GLOBAL DAN BEREKSPANSI

Faktor dan kondisi yang berbeda memengaruhi pemilihan strategi memasuki pasar internasional. Ada empat aliran pemikiran (schools of though...