BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Struktur pasar secara
sederhana merupakan kumpulan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat
kompetensi di pasar. Struktur pasar ditentukan oleh berbagai faktor seperti
jumlah penjual dan pembeli, pangsa pasar, tingkat penguasaan teknologi, elastisitas
permintaan terhadap suatu produk, lokasi, hambatan masuk pasar (entry barrier),
tingkat efisiensi serta beberapa faktor lainnya. Jenis struktur pasar
bervariasi, namun pada dasarnya bisa dikelompokkan ke dalam dua bentuk pasar
yang berbeda secara ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna. Termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna
adalah pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik
(Bressler dan King, 1970 dalam Bierley et al., 1996).
Struktur pasar mempengaruhi
kemampuan produsen atau pedagang dalam pembentukan harga. Produsen/pedagang
tidak mempunyai kekuatan untuk membentuk/mempengaruhi harga pada pasar
persaingan sempurna (kompetitif), semua pelaku pasar bertindak sebagai price
taker. Namun kemampuan untuk mempengaruhi harga tersebut muncul ketika struktur
pasarnya tidak sempurna, bahkan produsen/pedagang dapat bertindak sebagai
pembentuk harga (price maker) jika struktur pasarnya monopoli. Berbagi studi
empiris menunjukkan bahwa struktur pasar komoditas pertanian tidak sempurna
sehingga pedagang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar (Tjahjono
et al., 2008).
Sektor industri
merupakan sektor penting dalam sebuah negara. Keunggulan sektor industri akan
didapat nilai tambah yang tinggi dengan tujuan untuk membuat kesejahteraan
masyarakat secara ekonomi lebih cepat terwujud sehingga sektor industry
dipandang sebagai sektor yang memiliki tingkat produktifitas yang tinggi.
Sedangkan masalah lokasi dari setiap kegiatan produksi dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien terutama dalam kegiatan pembangunan karena konsep
tata ruang ekonomi merupakan suatu hal sangat penting dalam studi pengembangan
wilayah. (Arifin, 2006).
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Karakteristik Pasar Industri
NO
|
DILIHAT DARI SEGI
|
KARAKTERISTIK
|
1.
|
STRUKTUR
PEMASARAN & PERMINTAAN
|
· Jumlah pembeli lebih sedikit tapi lebih
besar
· Pelanggan terkonsentrasi secara
geografis
· Permintaan pembeli berasal dari
permintaan konsumen akhir
· Permintaan di pasar industri lebih tidak
elastik (inelastic) terhadap perubahan harga dalam jangka pendek
· Permintaan di pasar industri lebih cepat
berfluktuasi
|
2.
|
SIFAT UNIT
PEMBELIAN
|
· Pembelian di pasar industri melibatkan
lebih banyak pembeli
· Pembelian di pasar industri melibatkan
usaha pembelian yang lebih profesional
|
3.
|
JENIS KEPUTUSAN
& PROSES KEPUTUSAN
|
· Pembeli di pasar industri menghadapi
keputusan yang lebih kompleks
· Proses pembelian di pasar industri lebih
formal
· Dalam pembelian di pasar industri,
pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan erat jangka
panjang
|
4.
|
KARAKTERISTIK
LAIN
|
· Pembeli di pasar industri seringkali
membeli langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang
besar
· Pembeli di pasar industri seringkali
mempraktekkan imbal beli, membeli dari pemasok yang juga membeli dari mereka
· Pembeli di pasar industri seringkali
menyewa peralatan bukannya membeli langsung
|
BAB III
ANALISIS
3.1
Aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar
3.1.1 Pusat
pembelian yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pengambilan
keputusan pembelian.
3.1.2 Proses pengambilan keputusan
pembelian.
·
Pasar Bisnis (Business
Market) memiliki beberapa karakteristik
1.
Pasar industri
mengandung pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar dibandingkan pemasar
konsumen.
2.
Pembeliannya lebih
besar : Beberapa perusahaan besar melakukan hampir seluruh pembelian dalam
industri-industri seperti mesin pesawat terbang dan alat pertahanan.
3.
Pelanggan di pasar
industri lebih berorientasi secara geografis : Konsentrasi geografis produsen
itu membantu menurunkan biaya penjualan. Pada saat yang sama, para pemasar
bisnis perlu memantau perpindahan industri-industri tertentu ke wilayah lain.
4.
Permintaan turunan :
Permintaan atas barang bisnis benar-benar berasal dari permintaan atas barang
konsumsi. Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara dekat memantau
pola pembelian konsumen akhir.
5.
Pembelian
professional : Barang bisnis dibeli oleh agen (petugas) pembelian yang
terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan persyaratan pembelian
organisasi. Banyak instrumen pembelian, contohnya : permintaan harga atas produk
yang akan dipesan, proposal pembelian, dan kontrak pembelian tidak ditemukan
dalam pembelian konsumen.
6.
Permintaannya
berfluktuasi : Permintaan atas barang dan jasa bisnis cenderung lebih mudah
berubah-ubah dibandingkan dengan permintaan atas barang dan jasa konsumsi.
Prosentase tertentu peningkatan permintaan konsumen dapat menyebabkan
prosentase peningkatan permintaan yang jauh lebih besar atas pabrik dan
peralatan yang diperlukan untuk memproduksi output tambahan.
7.
Permintaan di banyak
pasar industri lebih tidak elastis atau tidak terpengaruh oleh perubahan harga
dalam jangka pendek.
8.
Dalam pembelian di
pasar industri, pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan
erat dalam jangka panjang.
9.
Pembeli di pasar
industri seringkali langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau
pedagang besar.
10. Pembeli di pasar industri seringkali menyewa
peralatan, bukannya membeli langsung.
3.2 Karakteristik Industri
Ukuran
perusahaan (size) merupakan salah satu variabel yang banyak digunakan
untuk menjelaskan mengenai variasi pengungkapan
dalam laporan tahunan perusahaan (Sembiring,
2005).perusahaan besar mempunyai
biaya informasi yang rendah,
perusahaan besar juga mempunyai kompleksitas
dan dasar pemilikan yang lebih luas dibanding
perusahaan kecil.
3.3.
Karakteristik Tambahan dari Pembelian Industri
3.3.1 Pembelian langsung
3.3.1 Pembelian langsung
Pembeli industri sering membeli lansung dari produsen
daripada melewati perantara, terutama untuk barang-barang yang dari segi
teknisnya rumit atau mahal.
3.3.2 Timbal balik
3.3.2 Timbal balik
Pembeli
industri tidak jarang memilih pembekal yang juga membeli sesuatu dari mereka.
Contoh dari timbal balik ini ialah pabrik kertas yang membeli bahan- bahan
kimia dari perusahaan yang membeli kertasnya juga. Di Amerika Serikat cara
timbal balik yang dilakukan agar mencegah persaingan dengan cara- cara yang
tidak adil, dilarang oleh Komisi Perdagangan Federal dan Divisi antitrust dalam
Departemen Kehakiman
3.3.3 Sewa beli (leasing)
Saat
ini pembeli industri semakin beralih dari membeli ke sistem sewa beli atau
leasing. Hal ini banyak dilakukan untuk computer, mesin- mesin sepatu, mesin
kemasan, peralatan berat, truk, mobil dan sebagainya. Pihak yang meminjam (
Lessee ) mendapat banyak manfaat seperti misalnya memiliki modal yang lebih
mudah diperoleh, mendapatkan barang yang terbaru, jasa terbaik dan juga
keringanan pajak.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Aminursita, Faisal Abdullah. 2018.
Identifikasi struktur pasar pada industri keramik di kota malang. Jurnal Ilmu
Ekonomi. Vol 2 Jilid 3.
Journal of Rural and Development. Vol
4 No 1. Februari 2013.
Rahayu,
Endang Siti. 2013. Analisis struktur pasar (market structure) jagung di kabupaten
grobogan.
https://sahrul-ti.blogspot.com/2014/09/makalah-manajemen-pemasaran.html
https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/01/makalah-akuntansi-pasar-bisnis.html
https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/01/makalah-akuntansi-pasar-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar