Senin, 07 Oktober 2019

KARAKTERISTIK PASAR INDUSTRI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
        Struktur pasar secara sederhana merupakan kumpulan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi di pasar. Struktur pasar ditentukan oleh berbagai faktor seperti jumlah penjual dan pembeli, pangsa pasar, tingkat penguasaan teknologi, elastisitas permintaan terhadap suatu produk, lokasi, hambatan masuk pasar (entry barrier), tingkat efisiensi serta beberapa faktor lainnya. Jenis struktur pasar bervariasi, namun pada dasarnya bisa dikelompokkan ke dalam dua bentuk pasar yang berbeda secara ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik (Bressler dan King, 1970 dalam Bierley et al., 1996).
      Struktur pasar mempengaruhi kemampuan produsen atau pedagang dalam pembentukan harga. Produsen/pedagang tidak mempunyai kekuatan untuk membentuk/mempengaruhi harga pada pasar persaingan sempurna (kompetitif), semua pelaku pasar bertindak sebagai price taker. Namun kemampuan untuk mempengaruhi harga tersebut muncul ketika struktur pasarnya tidak sempurna, bahkan produsen/pedagang dapat bertindak sebagai pembentuk harga (price maker) jika struktur pasarnya monopoli. Berbagi studi empiris menunjukkan bahwa struktur pasar komoditas pertanian tidak sempurna sehingga pedagang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar (Tjahjono et al., 2008).

         Sektor industri merupakan sektor penting dalam sebuah negara. Keunggulan sektor industri akan didapat nilai tambah yang tinggi dengan tujuan untuk membuat kesejahteraan masyarakat secara ekonomi lebih cepat terwujud sehingga sektor industry dipandang sebagai sektor yang memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Sedangkan masalah lokasi dari setiap kegiatan produksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam kegiatan pembangunan karena konsep tata ruang ekonomi merupakan suatu hal sangat penting dalam studi pengembangan wilayah. (Arifin, 2006).


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Karakteristik Pasar Industri

NO
DILIHAT DARI SEGI
KARAKTERISTIK
1.
STRUKTUR PEMASARAN & PERMINTAAN
·     Jumlah pembeli lebih sedikit tapi lebih besar
·     Pelanggan terkonsentrasi secara geografis
·     Permintaan pembeli berasal dari permintaan konsumen akhir
·     Permintaan di pasar industri lebih tidak elastik (inelastic) terhadap perubahan harga dalam jangka pendek
·     Permintaan di pasar industri lebih cepat berfluktuasi

2.
SIFAT UNIT PEMBELIAN
·     Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli
·     Pembelian di pasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih profesional

3.
JENIS KEPUTUSAN & PROSES KEPUTUSAN
·     Pembeli di pasar industri menghadapi keputusan yang lebih kompleks
·     Proses pembelian di pasar industri lebih formal
·     Dalam pembelian di pasar industri, pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan erat jangka panjang

4.
KARAKTERISTIK LAIN
·     Pembeli di pasar industri seringkali membeli langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang besar
·     Pembeli di pasar industri seringkali mempraktekkan imbal beli, membeli dari pemasok yang juga membeli dari mereka
·     Pembeli di pasar industri seringkali menyewa peralatan bukannya membeli langsung




BAB III
ANALISIS

3.1 Aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar 
   3.1.1  Pusat pembelian yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian.
   3.1.2   Proses pengambilan keputusan pembelian.

·          Pasar Bisnis (Business Market) memiliki beberapa karakteristik
1.        Pasar industri mengandung pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar dibandingkan pemasar konsumen.
2.        Pembeliannya lebih besar : Beberapa perusahaan besar melakukan hampir seluruh pembelian dalam industri-industri seperti mesin pesawat terbang dan alat pertahanan. 
3.        Pelanggan di pasar industri lebih berorientasi secara geografis : Konsentrasi geografis produsen itu membantu menurunkan biaya penjualan. Pada saat yang sama, para pemasar bisnis perlu memantau perpindahan industri-industri tertentu ke wilayah lain.
4.        Permintaan turunan : Permintaan atas barang bisnis benar-benar berasal dari permintaan atas barang konsumsi. Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara dekat memantau pola pembelian konsumen akhir.
5.        Pembelian professional : Barang bisnis dibeli oleh agen (petugas) pembelian yang terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan persyaratan pembelian organisasi. Banyak instrumen pembelian, contohnya : permintaan harga atas produk yang akan dipesan, proposal pembelian, dan kontrak pembelian tidak ditemukan dalam pembelian konsumen. 
6.        Permintaannya berfluktuasi : Permintaan atas barang dan jasa bisnis cenderung lebih mudah berubah-ubah dibandingkan dengan permintaan atas barang dan jasa konsumsi. Prosentase tertentu peningkatan permintaan konsumen dapat menyebabkan prosentase peningkatan permintaan yang jauh lebih besar atas pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi output tambahan.
7.        Permintaan di banyak pasar industri lebih tidak elastis atau tidak terpengaruh oleh perubahan harga dalam jangka pendek. 
8.        Dalam pembelian di pasar industri, pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan erat dalam jangka panjang. 
9.        Pembeli di pasar industri seringkali langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang besar. 
10.    Pembeli di pasar industri seringkali menyewa peralatan, bukannya membeli langsung.

3.2 Karakteristik Industri
Ukuran perusahaan (size) merupakan salah satu variabel yang banyak digunakan untuk  menjelaskan  mengenai  variasi  pengungkapan  dalam  laporan  tahunan  perusahaan (Sembiring,   2005).perusahaan   besar   mempunyai   biaya   informasi   yang   rendah, perusahaan  besar  juga  mempunyai  kompleksitas  dan  dasar  pemilikan  yang  lebih  luas dibanding perusahaan kecil.

3.3. Karakteristik Tambahan dari Pembelian Industri
   3.3.1  Pembelian langsung
Pembeli industri sering membeli lansung dari produsen daripada melewati perantara, terutama untuk barang-barang yang dari segi teknisnya rumit atau mahal.

   3.3.2   Timbal balik
Pembeli industri tidak jarang memilih pembekal yang juga membeli sesuatu dari mereka. Contoh dari timbal balik ini ialah pabrik kertas yang membeli bahan- bahan kimia dari perusahaan yang membeli kertasnya juga. Di Amerika Serikat cara timbal balik yang dilakukan agar mencegah persaingan dengan cara- cara yang tidak adil, dilarang oleh Komisi Perdagangan Federal dan Divisi antitrust dalam Departemen Kehakiman

   3.3.3  Sewa beli (leasing)
Saat ini pembeli industri semakin beralih dari membeli ke sistem sewa beli atau leasing. Hal ini banyak dilakukan untuk computer, mesin- mesin sepatu, mesin kemasan, peralatan berat, truk, mobil dan sebagainya. Pihak yang meminjam ( Lessee ) mendapat banyak manfaat seperti misalnya memiliki modal yang lebih mudah diperoleh, mendapatkan barang yang terbaru, jasa terbaik dan juga keringanan pajak.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Aminursita, Faisal Abdullah. 2018. Identifikasi struktur pasar pada industri keramik di kota malang. Jurnal Ilmu Ekonomi. Vol 2 Jilid 3.
Journal of Rural and Development. Vol 4 No 1. Februari 2013.
            Rahayu, Endang Siti. 2013. Analisis struktur pasar (market structure) jagung di kabupaten grobogan.
https://sahrul-ti.blogspot.com/2014/09/makalah-manajemen-pemasaran.html
https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/01/makalah-akuntansi-pasar-bisnis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRATEGI DALAM MEMASUKI PASAR GLOBAL DAN BEREKSPANSI

Faktor dan kondisi yang berbeda memengaruhi pemilihan strategi memasuki pasar internasional. Ada empat aliran pemikiran (schools of though...